Powered By Blogger

Kamis, 26 Mei 2011

MENGENANG ALMARHUMAH TUTI (MOMO TUTI)

MENGINGAT KEMBALI KEJADIAN SATU BULAN LALU,...
KECELAKAAN YANG MERENGGUT NYAWA SEORANG GADIS BERNAMA SRI ASTUTI ATAU YANG SERING DISAPA TUTI.


Ingatkah kamu, pada tanggal 2 april 2011 telah terjadi kejdian yang mengejut dan mengejutkan dari kakak , adik, teman, sahabat dan anak kita. Tuti, itulah panggilannya. Seorang gadis yang lemah lembut anak kedua dari tiga perempuan bersaudara dan seorang anak yatim yang telah ditinggal mati ayahnya. Dulunya, dia bekerja sekaligus bersekolah diluar kota dan sekarang, dia kembali ke daerah asalnya, yaitu Tanjung Periuk,Kec.Kembayan,Kab.sanggau,Kalimantan Barat. Seorang anak yang sekarang menjadi tulang punggung ibunya yang sudah menjanda. Kakak dan adiknya sudah menikah mendahuluinya.

Sekarang, kejadian tragis mengenaskan itu telah mengambil nyawanya.

Sore itu, cuaca sangat baik dan ada turnamen bola juga di sebuah daerah yang dekat dengan tempat tinggalnya. Gadis yang bekerja disebuah toko Accesories, Makanan, minuman, peralatan kecantikan dan lain-lain itu mengalami kejadian yang sangat mengejutkan. Disore yang tenang itu, dia ingin menonton bola menggunakan sepeda motor kepunyaan pemilik toko tempat dia bekerja. Bermaksud ingin nonton bersama dengan kakakku, yang merupakan rekan kerjanya di toko tersebut. Kakakku bersama temannya, sedangkan Tuti mengendarai motor dengan sendirinya. Kakakku sudah lebih dulu berangkat dibandingkan tuti.

Lalu, disebuah tikungan jembatan di daerah Seringkong, kejadian mengenaskan itu terjadi menimpa dirinya. Dia terjatuh dari motor yang di kendarainya. Kepalanya terbentur pinggiran jembatan dan bocor di bagian tengkorak pelindung otak kirinya. Tak ada satupun orang yang mengenal siapa gadis malang itu. Beruntung, seorang kerabat yang kebetulan bekerja di daerah Koban melihat orang ramai yang mengerumuni gadis yang sudah tergulai lemas itu. Dengan sigab, dia mengenali gadis itu yang merupakan kerabatnya sendiri.

Dia segera membawa Tuti ke rumah sakit Kembayan. Orang-orang sangat ramai pada waktu itu melihat gadis yang sudah kritis itu. Kepalanya terus mengeluarkan darah segar dan sewaktu-waktu mulutnya mengeluarkan buih. Semua keluarga dan kerabatnya sudah berkumpul di ruangan tempat dia di tangani. Ibunya, tak bisa membendung kesedihannya dan hanya bisa diam meratapi anaknya yang sedang kritis.

Dokter bilang, dia harus dirujuk ke rumah sakit sanggau. Kesulitan mobil menghambat keberangkatan. Pemilik toko yang kebetulan sedang pergi ke kuching, tidak mengetahui hal itu, leh karena itu mobilnya tidak dapat dipakai untuk membawa Tuti ke sanggau.

Akhirnya, dia dibawa menggunakan ambulance menuju sanggau. Setelah datang kesana, Pihak rumah sakit menolak Rujukan tersebut, dan disarankan untuk dirujuk ke Pontianak.

Namun, takdir mengatakan lain. Belum sempat dia dibawa ke pontianak, ALLAH SWT telah memanggilnya untuk selamanya pada sekitar pukul 09 malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar